Jumat, 04 April 2014

Banjarmasin bahari.


Di Teras Itu
                                                       Karya Herviana Orvah
Terkadang separuh hati dari waktu
ku habiskan untuk membalut suka cita
Di teras itu
Terkadang tak sekejap tersisa hari itu
untuk menutup mata dari kerinduan ku
Di teras itu aku merunduk
Mengharap kasih akan segera berlalu
Merantau suka hendak lekas sampai
Sekilas pandang, Sayup-sayup mata melihat manis
Maka terujar cinta sekali lagi
Dan di teras itu sebagai saksi
Bahwa setiap waktu hati terus menunggu

Namun, kilauan berlalu selayang pandang
Aku pun meninggalkan teras itu
Tiada hampa tak tahu arah
Tiada luka tak tahu tuan
Jauh dari teras itu,aku kembali merintih
Kenapa dia menghantui ku
Mengikrarkan kenistaan dalam suka cita
Jauh dari teras itu, kini tak hanya kasih yang berlalu
Namun akhir pun telah datang membayang
Jauh dari teras itu,kini dia sudah pergi

Hari ini aku kembali keteras itu
Berharap semula akan ada diakhir
Namun apalah arti ketika petang sudah di takdir
Aku tak kuasa mempersembahkan waktu
Untuk mengharap nya kembali lagi
Karna lama sebelum itu,dia sudah membayang jauh
Kini di teras itu kosong
Hahahahahaha
Ternyata  teras itu telah bersanding dengan jeruji usang.